Salah satu kawan saya adalah seorang female disk jockey (fdj) atau seorang DJ perempuan yang lumayan punya nama. Mungkin peringkatnya masuk 30 besar FDJ di Indonesia. Hanya saja semenjak ada pandemi, dan tidak boleh ada show atau dilarangnya tempat hiburan, ia pun beralih profesi. Kini ia mejadi seorang gamer, sudah gabung dengan tim yang seringkali bertanding secara daring. Itulah yang menjadi profesi barunya karena ia kini mencari rejeki lewat permainan daring. Meskipun pada awalnya ia tidak memberitahu ke tim dan lawan mainnya bahwa dirinya adalah FDJ, lama-lama mereka pun mengetahuinya. Sudah puluhan atau mungkin ratusan kali bertanding, tetap saja ia dipanggil mbak DJ. Tidak perduli sebagus apa permainannya di game online tersebut, kawan-kawan barunya lebih familiar terhadap kesan FDJ yang kuat melekat di dirinya.Itulah personal branding yang sudah terlanjur kuat pada diri kawan saya itu.
Continue reading “Masa Depan Kita Tergantung Pada Apa Yang Kita Lakukan Saat Ini (Mahatma Gandhi)”